Minggu, 22 Desember 2013

Mengapa ketika berada didaerah panas lebih nyaman menggunakan pakaian berwarna putih daripada berwarna hitam?

Ada tiga unsur yang selalu terlebat pada warna , yaitu cahaya, objek, dan pengamat. Bila kita perhatikan, ketiga unsur tersebut melibatkan 3 disiplin ilmu yaitu, kimia, fisika, dan biologi. Dimana aspek kimia, terjadi bila kita membicarakan bagaimana sebuah benda mempengaruhi cahaya yang berasal dari molekul atau atom. Sedangkan aspek fisika, terjadi bila kita membicarakan bagaimana cahaya mempengaruhi warna, kemudian bila kita membicarakan bagaimana pengamat melihat warna hal ini berkatian dengan aspek biologi. Oleh karena itu penglihatan kita terhadap warna dapat dimanipulasi apabila kita merubah tiga unsur tadi.
Bila kita lihat dari sifat kimia dari cahaya, dalam interaksi atom permukaan sebuah objek menyerap panjang gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang yang lain. Karena itulah spektrum dari cahaya yang dipantulkan tidak sama dengan spektrum sumber cahaya. Beberapa atom (molekul) memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya dan memancarkan cahaya dengan energi yang lebih rendah.
Pada warna hitam, semua spectrum cahaya diserap, oleh karena itu energi radiasi yang diterima pada warna hitam menjadi semakin besar seiring bertambahnya spectrum cahaya yang diserap. Sebaliknya, pada warna putih semua spectrum cahaya dipantulkan sehingga efek yang dirasakan lebih sejuk. Tentunya bukan warna hitam saja yang dapat menyerap semua spectrum cahaya , tetapi semua warna gelap contohnya merah.
Kita bisa menyimpulkan dari efek yang dihasilkan cahaya yaitu, bila cahaya (terang) bertemu dengan warna yang terang (misalnya Putih) maka cahaya tersebut akan dipantulkan, kemudian bila cahaya bertemu dengan warna gelap (misalnya Hitam) maka cahaya akan diserap.
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Energi dapat menimbulkan panas. Jadi, semakin banyak cahaya yang diserap pakaian maka pakaian tersebut akan terasa semakin panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar