Jumat, 20 Desember 2013

JABIR IBNU HAYYAN


jabir ibnu hayyan merupakan seorang ahli kimia muslim pada awal perkembangan kimia. ia dilahirkan pada tahun 721 dan meninggal pada tahun 815. Di Eropa ia dikenal dengan sebuatn geber. pada abad ke-18, yaitu semasa hidupnya, perkembangan pengetahuan termasuk kimia masih belum tampak nyata. Pada masa itulah jabir telah melakukan banyak eksperimen dan membuat catatan yang sistematis atas observasi dan hasil eksperimennya. Ia boleh dikatakan telah merintis empiris sebagai metodologi ilmiah. Untuk melakukan eksperimen-ekperimennya jabir mendirikan sebuah laboratorium, karena ia berpendapat bahwa eksperimen merupakan aspek yang amat penting dalam kimia . Baginya nilai ilmu kimia ditentukan oleh apa yang telah diuji dan dibuktikan keberannya melalui eksperimen. Tanpa eksperimen, kimia tidak ada artinya, itulah pendapat jabir.
Disamping sebagai ahli kimia, jabir juga seorang ahli dalam bidang astronomi, matematika, logika, botani, farmakologi dan kedokteran. Penguasaannya terhadap bahasa yunani menunjang kegiatannya dalam melakukan penerjemahan dan menulis tanggapan terhadap buku karya ilmuwan Yunani. namun demikian ia lebih terkenal sebagai ahli kimia dan memperoleh sebuatan "Bapak Kimia Islam" dan pendiri laboratorium kimia pertama.
Mengenai Materi, jabir berpendapat bahwa semua materi dibentuk oleh partikel dasar yang terdiri dari muatan yang menyerupai petir dan api. Partikel ini merupakan unti terkecil yang tak dapat dibagi. Tampaknya pernyataan jabir ini mirip dengan apa yang dikenal orang sekarang tentang muatan listrik yang terdapat pada tiap atom.
Hasil karya jabir berupa buku maupun risalah sebanyak lebih dari 500 buah pada waktu ini terdapat pada perpustakaan di kota paris dan berlin. salah satu bukunya yang terkenal ialah tentang "Komposisi Kimia" yang digunakan sebagai buku teks di Eropa hingga abad ke-18. Hasil karya jabir banyak yang diterjemahkan kedalam bahasa latin pada abad ke-13 hingga abad ke-14, dan inilah yang mendorong perkembanagn ilmu kimia pada masa dan setelah renaisans.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar