Ada tiga unsur yang selalu terlebat
pada warna , yaitu cahaya, objek, dan pengamat. Bila kita perhatikan, ketiga
unsur tersebut melibatkan 3 disiplin ilmu yaitu, kimia, fisika, dan biologi.
Dimana aspek kimia, terjadi bila kita membicarakan bagaimana sebuah benda
mempengaruhi cahaya yang berasal dari molekul atau atom. Sedangkan aspek
fisika, terjadi bila kita membicarakan bagaimana cahaya mempengaruhi warna,
kemudian bila kita membicarakan bagaimana pengamat melihat warna hal ini
berkatian dengan aspek biologi. Oleh karena itu penglihatan kita terhadap warna
dapat dimanipulasi apabila kita merubah tiga unsur tadi.
Bila kita lihat dari sifat kimia
dari cahaya, dalam interaksi atom permukaan sebuah objek menyerap panjang
gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang yang lain. Karena itulah
spektrum dari cahaya yang dipantulkan tidak sama dengan spektrum sumber cahaya.
Beberapa atom (molekul) memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya dan
memancarkan cahaya dengan energi yang lebih rendah.
Pada warna hitam, semua spectrum
cahaya diserap, oleh karena itu energi radiasi yang diterima pada warna hitam
menjadi semakin besar seiring bertambahnya spectrum cahaya yang diserap.
Sebaliknya, pada warna putih semua spectrum cahaya dipantulkan sehingga efek
yang dirasakan lebih sejuk. Tentunya bukan warna hitam saja yang dapat menyerap
semua spectrum cahaya , tetapi semua warna gelap contohnya merah.
Kita bisa menyimpulkan dari efek
yang dihasilkan cahaya yaitu, bila cahaya (terang) bertemu dengan warna yang
terang (misalnya Putih) maka cahaya tersebut akan dipantulkan, kemudian bila
cahaya bertemu dengan warna gelap (misalnya Hitam) maka cahaya akan diserap.
Cahaya merupakan salah satu bentuk
energi. Energi dapat menimbulkan panas. Jadi, semakin banyak cahaya yang
diserap pakaian maka pakaian tersebut akan terasa semakin panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar